Saturday, 27 June 2015

Mengatasi Masalah Sembelit Saat Puasa


  Selamat menunaikan ibadah puasa! bagaimana puasanya, apakah lancar? saat bulan puasa tiba, waktu makan kita jadi berubah diganti dengan waktu saat sahur dan berbuka, tak jarang banyak orang mengalami gangguan pencernaan saat menjalankan ibadah puasa. Tapi ingat, gangguan kesehatan itu bukan akibat dari berpuasa, melainkan karena asupan makanan yang kita konsumsi pada saat berbuka dan sahur kadang tidak sesuai dengan anjuran. Lalu bagaimana cara mencegah sembelit saat puasa? apa penyebab sembelit saat puasa? adakah tips untuk mengatasi smebelit saat puasa?.

 Sembelit atau konstipasi atau susah buang air besar (BAB) di bulan puasa merupakan hal yang mormal, namun jika berkepanjangan bisa memicu timbulnya komplikasi. Faktor pemicu timbulnya sembelit antara lain; jeda waktu makan antara sahur dan berbuka membuat organ dalam saluran pencernaan memiliki waktu istirahat yang sangat panjang. Kondisi tersebut akan menyebabkan daerah usus tidak berkontraksi, sehingga menimbulkan sembelit atau gejala susah buang air besar.      Hal ini berarti selama waktu istirahat yang panjang tersebut, asupan air semakin berkurang, pola makan berubah dan aktivitas fisik pun berkurang.

  Keadaan ini akan semakin bertambah buruk jika pada saat waktu berbuka tiba, Anda memakan semua makanan yang dihidangkan sampai habis tanpa sisa. Akibatnya, perut dipenuhi oleh makanan dan minuman yang melampaui kapasitas. Padahal, selama berpuasa tubuh sedang kekurangan cairan. Alhasil, sisa metabolisme dalam tubuh jadi menumpuk dan mengeras, disinilah awal mula terjadinya konstipasi.

  Asupan makanan harus menjadi perhatian, karena tanpa memperhatikan kandungan yang kita makan bisa berakibat pada gangguan pencernaan atau gangguan lainnya. Cara mencegah sembelit saat puasa adalah dengan menambahkan lebih banyak serat pada menu makan sahur ataupun berbuka yang akan Anda santap, baik itu dari sayuran hijau atau buah-buahan. Selain itu, perhatikan asupan air dalam tubuh Anda. Cukupnya konsumsi air, terlebih air putih akan membuat usus tetap berkontraksi dan menjaga tubuh supaya tidak dehidrasi. Ada baiknya, hindari minum teh dan kopi karena minuman berkafein ini bersifat diuretik ringan yang menyerap cairan tubuh, begitu juga tanin sehingga berpotensi memperburuk sembelit.

  Tanpa adanya pengaturan asupan makanan yang seimbang, seperti makanan berserat maka akan terjadi gangguan dalam sistem pencernaan, termasuk pada sistem pembuangan kotoran. Hal inilah yang membuat seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit. Jika BAB tetap lancar tapi kurang dari tiga kali dalam satu minggu, itu juga harus diwaspadai. Apabila Anda mengalami hal tersebut bisa jadi Anda mengalami gejala sembelit, sebaiknya periksa ke dokter agar penyebabnya bisa segera diketahui.
Berikut ini beberapa buah-buahan penetralisir sembelit:

Pisang >> Untuk tambahan energi sekaligus mengatasi masalah BAB, konsumsilah pisang yang sudah matang. Pisang kaya protein dan serat. Namun, jangan memakan pisang yang masih mentah, karena bisa menyebabkan kesulitan BAB.

Pir >> Pir yang disantap bersama kulitnya dapat menjadi sumber serat dan vitamin C terbaik. Serat yang ada dalam buah pir kebanyakan adalah serat tidak larut yang secara efektif dapat mengatasi sembelit.

Apel >> Selain bisa dikonsumsi langsung, jus apel juga dikenal mempunyai manfaat untuk meredakan sembelit. Sama seperti pisang, kehadiran senyawa pectin dalam jumlah tinggi mampu membantu pergerakan usus.

Nanas >> Kandungan bromelain dalam nanas bekerja untuk menetralisir cairan dalam tubuh supaya tidak terlalu asam. Selain itu, juga mampu mengatur sekresi dalam pankreas untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Pepaya >> Pepaya dapat membantu mengatasi susah buang air besar atau sembelit, memperlancar feses/tinja, karena enzim pepaya yang dikandungnya dapat membantu memecahan serat makanan yang tersisa sehingga menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Selain itu enzim pepaya bila digunakan untuk mengobati luka lambung, diare kronis, dan sembelit mampu membunuh parasit dalam tubuh dan mengurangi panas tubuh.

Kurma >> Kandungan fruktosa, selulosa, dan serat pada buah kurma baik untuk pencernaan, dan mampu mengatasi konstipasi (sembelit). Kurma juga merupakan makanan yang kaya serat, dan mampu mencegah penyerapan kolesterol LDL dalam usus. Selain itu, serat bekerja sebagai pencahar (obat pencuci perut) massal sehingga membantu untuk melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi waktu paparan serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.

Prune (buah plum yang dikeringkan) >> Buah prune utuh dan jus prune tidak hanya sebagai sumber serat, kalium, dan vitamin A yang baik, tapi juga sumber penting dari sorbitol (pemanis pengganti gula) dan pabrik senyawa yang dipercaya dapat memberi efek pencahar. Anda dapat mengonsumsi prune dan kurma dengan cara mencampurkan potongan prune ke sereal dan oatmeal, mengaduknya ke dalam adonan pancake atau muffin, atau dimakan langsung sebagai snack. Coba tambahkan jus prune ke smoothie pisang untuk makan sahur bergizi.

Kebanyakan orang masih menganggap enteng penyakit sembelit ini, padahal salah satu faktor pemicu terjadinya kanker usus adalah sembelit yang dibiarkan terus berlangsung.
Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment